Backend programmer adalah posisi seseorang membuat dan merancang perangkat lunak maupun web dari sisi server berkaitan dengan database, logika, dan bahasa pemrograman khusus.
Bahasa pemrograman yang biasa digunakan oleh para Backend Programmer berupa PHP, Python, Ruby, dsb. Bahasa-bahasa tersebut tidak mudah untuk dipahami dan dipraktekan. Programmer memerlukan waktu yang tepat untuk mengaplikasikan code-code yang ada untuk dijadikan suatu website atau perangkat lunak yang berjalan dengan lancar.
Banyak programmer yang menghabiskan waktunya untuk tidur, jalan – jalan, lihat keluar jendela, atau melakukan sesuatu yang lain. Hal ini upaya untuk membantu untuk rileks dan berpikir. Rileks adalah kunci utama seorang programmer untuk menulis program, bukan duduk diam di depan komputer mengetik ratusan kode.
Mereka harus berpikir bagaimana menjalankan konsep sistem, memperbaikinya, cari jalan keluar, dan bagaimana code ini berjalan. Rileks adalah cara terbaik untuk mengatasi masalah dalam pemogramman.
Seperti yang dilansir dari Forum Kaskus, pernahkah kamu bertanya kenapa programmer dikenal sebagai ” Burung Malam “? Mengapa kita selalu bergadang? Karena malam hari merupakan waktu yang panjang dimana tidak ada orang yang bangun dan menelepon atau berbicara dengan kita. Itu adalah waktu terbaik untuk menulis program dan berpikir.
Malam hari adalah waktu yang terbaik bagi Backend Programmer melakukan pekerjaannya dalam penulisan program. Mereka bisa rileks dan mampu mengatasi permasalahan ketika pembuatan program. Mereka lebih leluasa, nyaman, tidak terganggu, bahkan dapat fokus terhadap satu hal yang dikerjakan.
Pekerjaan menjadi Backend Programmer memiliki tingkat kesulitan tersendiri, karena tidak setiap orang mampu. Perlu keahlian khusus yang harus dipelajari terlebih dahulu dan dimiliki pula dalam pengerjaannya. Selain itu, pengerjaan ini memerlukan tingkat pemikiran logika yang luwes.