Dalam melakukan pemasaran digital (digital marketing) pasti akan memerlukan suatu strategi agar upaya tersebut bisa berhasil. Ada banyak faktor yang bisa dijadikan tolak ukur keberhasilan dalam pemasaran digital.
Faktor-faktor itu bisa dari berbagai hal, seperti kualitas dan mutu produk yang dipasarkan, branding nama usaha, manajemen pemasaran yang bagus, hingga kualitas SDM dalam memasarkan secara digitalisasi.
Namun, dalam pelaksanaannya pastinya akan menemukan halangan dan hambatan. Bagaimana jika semua faktor itu sudah dimiliki, tetapi usaha tidak kunjung mendapat panggilan project atau tidak ada interaksi transaksi yang terjadi.
Hal ini bisa dikarenakan kurangnya interaksi dalam memasarkan secara digital. Maksud interaksi disini adalah adanya timbal balik dari konsumen atau klien ketika memasang suatu postingan dengan tujuan digital marketing.
Suatu interaksi menjadi hal yang penting dalam melakukan pemasaran digital. Ibarat sebuah kunci dengan kendaraan. Tanpa sebuah kunci, kendaraan tidak akan bisa jalan. Sama halnya dengan saat melakukan pemasaran secara digital diperlukan adanya feedback dari target konsumen atau klien agar segala yang dilakukan membuahkan hasil.
Feedback atau interaksi ini dikenal dengan nama engagement.
Engagement secara sederhana berarti komunikasi dua arah. Interaksi yang terjadi antara konten dengan audience dapat berupa respon singkat (like, love, emoji), penyebarluasan, maupun percekapan antar pengguna.
Dimana, komunikasi yang baik penting juga untuk membangun kepercayaan audience.
Lantas, bagaimana jika konten digital marketing yang sudah dilakukan namun engagement tidak kunjung naik. Dilansir dari mediani.com, berikut penyebabnya.
1. Abai jam sibuk audience
Mengabaikan jam sibuk audience sangatlah rugi. Hal ini berkaitan kapan mereka melihat feed dan story social media anda. Ketika memposting konten namun tidak memperhatikan jam sibuk hanya akan mengakibatkan kurangnya interaksi atau engagement.
Untuk mengatasi hal ini, kalian bisa cek pada bagian insight dari social media yang kalian gunakan untuk memposting konten. Disana akan ada informasi jam sibuk audience.
Dari insight tersebut, bisa dijadikan acuan untuk melakukan posting pada jam berapa agar engagement mengalami kenaikan.
2. Tidak adanya aktivitas audience
Penyebab kedua tidak ada aktifitas, seperti audience tidak memberi komentar, like, share, atau balasan pesan dari setiap postingan yang ada.
Seberapa bagus konten yang dibuat, namun tidak ada aktivitas audience akan percuma. Karena engagement diukur dari interaksi yang dibuat audience.
3. Hastag tidak sesuai sasaran
Penyertaan hastag pada setiap postingan yang asal-asalan, tidak relevan dengan konten, dan tidak adanya riset terlebih dahulu mengakibatkan engagement postingan tidak optimal. Karena hastag tidak sesaui dengan isi postingan.
Hastag yang terlalu banyak juga akan membingungkan audiens, konten ini tentang apa.
4. Konten tidak relevan dengan audiens
Penyebab engagement susah naik yaitu tidak ada hubungan minat, kesukaan, dan ketertarikan antara audiens dengan isi konten atau postingan. Seberapa bagus isi konten yang dibuat, namun tidak relevan dan tidak sesuai target audience akan percuma.
Pastikan, sebelum membuat konten riset terlebih dahulu minat audience seperti apa sehingga ketika diposting ada engagement dari mereka yang sama minatnya. Atau, cari audiens yang sesuai dengan isi konten kalian.
Nah, buat kalian yang ingin meningkatkan engagement audience bisa dicoba layanan kami berupa digital marketing. Salah satu upaya untuk keberhasilan bisnis atau project kalian.